Welcome to my Life!!

hanya beberapa cuplikan kamus hidupku

Minggu, 15 Juli 2012

3. KITA

3.
KITA

Disaat kita bersama
Kita berbagi suka dan duka
Kita tertawa bersama
Dan kita menangis bersama

Saat-saat kita bersama
Kan s'lalu jadi 1 kenangan
Yang tak kan mungkin terlupa
Dan hadirmu di hidupku
Artikan kenangan manis


Ku berharap saat mentari mulai bersinar
Kita pun bersinar bersama
Itu karena...
Kita adalah sahabat sejati
Yang tak kan pernah terpisahkan


Natalia.
(yang ini bikin sedih :'( puisinya )

2. BINTANG

2.
BINTANG

Kau t'lah hiasi hatiku
S'perti kau hiasi langit
Tak pernah kau biarkan
Ku bersedih

Kau selalu mau dengarkan
Saatku senang dan sedih
Tak pernah biarkan ku
Teteskan airmata ini

Saat bersamamau...
Ku slalu rasakan tenang
Tiap sinarmu
Berikan ku semangat
Dan arti dalam hidup ini

Kau s'lalu mewakili perasaanku
Dan karena itulah
Kau s'lalu ada



Natalia.
(kali ini hanya tanda tangan saja)

1. RASA CINTA

PUISI CORNER

1.
RASA CINTA

Kau biarkan ku melayang terlalu jauh
Kau biarkan ku hayalkan dirinya
Kau biarkan semuanya berlalu
Tenggelamkan diriku bersama semua hayalku

Disaat bahagia kau sejukkan hatiku
Disaat sedih kau membuatku sakit
Inginku membuangmu jauh-jauh

Kau hantui mimpiku
Kau selalu mencobaiku
Kau t'lah membuat goresan dalam hidupku



Natalia

Sahabat. Natalia.

Sudah lama sekali tidak menyentuh blog jeje-ingin-bahagia ini. Bukan berarti karena saya sudah sangat berbahagia lantas melupakan blog ini. Memang blog ini hanya pelampiasan saja dan terjamah disaat-saat yang tidak menentu, mungkin lebih tepatnya tergantung mood.
Daripada menjadi hiasan saja, blog ini kali ini akan saya manfaatkan untuk mempublish sesuatu.. so, cekidot :P
Tadi sore, saat saya mengubek-ubek lemari untuk mencari handuk, saya melihat sebuah buku hijau kecil yang begitu menarik penglihatan saya karena mengingatkan saya pada sesuatu.
Ya segera saya ambil. Saya telusuri. Memang betul, buku ini buku yang sangat nostalgic. Mungkin ini salah satu benda yang mengingatka saya pada seorang sahabat di kala SMP dulu. Natalia namanya. Dia sosok sahabat yang paling saya sayangi. Semua kelakuan buruk dan baiknya saya tahu di masa itu. Tapi tidak sekarang.
Kami berpisah sejak saya memasuki SMA Santa Ursula. Memang ini yang menjadi salah satu alasan yang membuat saya enggan masuk ke SMA itu. Saya otomatis akan sangat jarang bertemu natalia, tidak bisa menghabiskan waktu bersama-sama.
Nah di post-post saya yang selanjutnya saya akan mempublish isi buku hijau yang sangat nostalgic ini.
Buku hijau ini berisi puisi dari kami berdua. Kami isi secara bergantian. Dan ini yang membuat kami terhubung meskipun kami tidak sedang membicarakan satu sama lain dalam untaian puisi-puisi tersebut.
Puisisnya memang amatiran. Tapi kenangannya ini yang tidak terbeli.
Natalia, saya merindukan anda yang dahulu. Yang dulu kita habiskan untuk ngobrol dan becanda bersama. Kita habiskan untuk berjalan-jalan ke tempat antah berantah. Untuk membicarakan orang lain dan mengutuk-ngutuknya sampai kehabisan kata-kata. Saya rindu Natalia. Sungguh.

Ini adalah tulisan di halaman paling belakang dari buku ini. Tulisan Natalia.

NB: Je walapun ntar kita jarang qtemu tapi kita tetep ngisi buku ney yach!
byar inget truz gw!!
Pasti gw bakal kangen ma u!!
Keep contact yach!
Kalo u lupa ney no HP gw 08567858232... truz bapak gw namanya Bernard, emak gw Lidya!
Nama panjang gw Maria Christina Natalia Tjandra!!
Jangan lupa gw lahir tgl 8 Des'90.. Jadi klo gw ultah contact gw 'n' kasih kado!!
bye... bye...

Natalie 
(dengan tanda tangan dan gambar 'tahi' nya yang sangat memorable)

Jumat, 01 Juni 2012

portfolio and me

http://www.behance.net/clarajessica

Minggu, 05 Februari 2012

cahaya bulan - Erros Chandra

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

   aku orang malam yg membicarakan terang
   aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

   aku orang malam yg membicarakan terang
   aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

terangi dengan cinta di gelapku
ketakutan melumpukanku
terangi dengan cinta di sesatku
dimana jawaban itu

Rabu, 18 Januari 2012

Surat rahasiaku untuk......


SURAT RAHASIAKU UNTUK ……
Kini aku ingin jelaskan, hati ini rapuh
Kini aku ingin ungkapkan, aku sebenarnya bimbang
Tidak perlu ada yang bisa kupercaya
Tidak mungkin semua bisa aku ramalkan apa yang akan kutelan, kuhempas, kuhadapi
Mulai detik hari ini, kemarin memang kesalahanku
Mulai detik kemarin, kemarinnya memang kesalahanku
Kenapa baru aku sesali detik ini, kenapa baru aku yang sadari
Kenapa harus ada hal yang aku ributkan
Hati ini memang rapuh dan aku memang bimbang
Tidak punya pegangan hidup
Mungkin memang kamu adalah jawabannya
Mungkin juga bukan kamu jawabannya
Dimana lagi aku harus mencari jawabannya
Jembatan hatiku untukmu memang tidak akan putus
Aku memang butuh jembatan itu, aku memang butuh kamu
Aku sangat tergantung pada jembatan itu
Meskipun aku coba berkali-kali menyebrangi yang lainnya
Tetapi kakiku tetap terhempas di pijakanmu
Rapuhkan aku jika memang tidak aka ada yang bisa mempercayaiku
Bahkan aku tidak bisa percayakan apapun pada diriku
Kamu… Maafkanlah aku, tidak bisa sandarkan tubuh ini di pijakanmu
Saatnya aku berpikir untuk berpikir untuk berpikir….
Hanya itu aku dapat lakukan sebab tidak ada yang bisa aku berikan
Semua perkiraanmu tidak sepenuhnya benar
Karena aku memang tidak sempurna
Aku rapuh, tidak bisa jadi yang terbaik untuk siapapun
Untuk orang-orang disekitarku pun
Kini aku ingin ungkapkan bahwa aku tidak tahu apa yang kini harus aku lakukan
Semua terjadi begitu saja tanpa ada yang tahu apa dan siapa yang salah
Tapi yang pasti ini bukan salahmu
Aku ingin jujur bahwa aku lega mendengar semua hembusan dari kejujuranmu
Aku yang tidak dapat jujur aku yang rapuh
Goyah bila tiupan angin terlalu besar
Goyah saat hempasan air mengalir terlalu cepat menghanyutkanku
Goyah saat jembatanmu tidak aku tapaki, aku hiraukan
Sekali lagi ini bukan salahmu
Kuharap kau menyadari, aku masih disini
Menunggu pertolongan siapapun yang bisa membantuku mengayuh dayung-dayung ini
Aku munafik, tidak suka menjadi sendiri disaat ada yang ingin menjadi topangan seluruh tubuhku
Aku hanya bisa menangis melihat kesedihanku meratapi semua salahku
Tolong tetaplah jadi jembatan kokohku meskipun kau memperlihatkan sisi lemahmu
Aku sudahi dulu..